FUNGSI DAN JENIS JEMBATAN TIMBANG

Jembatan timbang adalah alat yang digunakan untuk menimbang berat kendaraan. Biasanya timbangan ini secara khusus digunakan untuk menimbang kendaraan yang memuat barang-barang atau pun penumpang dalam jumlah besar, seperti truk dan bus.

Alat timbang ini banyak digunakan oleh institusi yang perlu melakukan pengawasan terhadap berat muatan kendaraan, seperti pelabuhan, pertanian dan berbagai jenis industri lainnya.

Jembatan timbang sendiri hadir dalam dua jenis timbangan, yakni jembatan timbang yang dipasang secara permanen dan ada pula jembatan timbang yang bersifat portable atau dapat dibawa ke mana-mana. Sebenarnya istilah yang benar dari timbangan ini adalah Timbangan Jembatan namun secara umum, orang banyak lebih mengenalnya dengan nama jembatan timbang. Ada pun fungsi dari timbangan ini adalah sebagai berikut:

1. Pemantauan: Fungsi utama dari jembatan timbang adalah untuk melakukan pemantauan. Dengan menimbang berat kendaraan anda dapat melihat tren lalu lintas seperti misalnya jumlah pemudik dan jumlah muatan barang di bulan-bulan tertentu. Selain memantau trend lalu lintas, timbangan ini juga berfungsi untuk memantau berang muatan kendaraan agar tidak melebihi batas muatannya, sebab kendaraan yang melebihi batas muatan dapat menimbulkan kecelakaan yang tidak hanya berbahaya bagi penumpang kendaraan tersebut tetapi juga bagi penumpang kendaraan lain. Namun, karena perkembangan jenis kendaraan saat ini, maka tidak dapat dipungkiri bahwa jembatan timbang yang lama sudah tidak dapat berfungsi lagi sebagaimana mestinya, sehingga fungsi pemantauan ini kini hanya dapat dilakukan oleh jembatan timbang yang baru.

2. Pengawasan: Masih terkait dengan fungsi pemantauan, fungsi pengawasan ditujukan agar pemerintah dapat mengawasi tren permintaan dan penawaran barang dengan cara memantau jenis dan berat muatan. Sehingga pemerintah dapat mengetahui tren permintaan dan penawaran pada waktu-waktu tertentu.

3. Penindakan: Perlu diketahui bahwa setiap jalur atau ruas-ruas jalan memiliki kelasnya tersendiri. Kelas ini menentukan berat kendaraan yang dapat melintas di atasnya. Jika berat kendaraan yang melalui jalan tersebut melewati batas maka jalanan akan cenderung lebih cepat rusak. Untuk mencegah kerusakan jalan yang berlebihan maka penindakan berdasarkan berat tonasa yang diijinkan diberlakukan. Ada pun kebijakan terkait penindakan ini berbeda di masing-masing daerah.

Setelah mengetahui fungsi dari jembatan timbangan truk, yuk kita tinjau jenis-jenis jembatan timbang:

1. Jembatan timbang sumbu: Sesuai dengan namanya, timbangan ini menimbang sumbu kendaraan satu persatu lalu kemudian berat setiap sumbu dijumlahkan untuk mendapatkan berat keseluruhan dari kendaraan tersebut.

2. Jembatan timbang konvensional: Jembatan timbang ini menimbang kendaraan langsung secara keseluruhan, karena ditujukan untuk menimbang secara langsung maka timbangan satu ini biasanya membutuhkan platform sepanjang 10m.

3. Jembatan timbang modern: Jembatan timbang modern ini ditujukan untuk mengakomodasi perkembangan arus lalu lintas yang semakin tinggi. Jembatan ini dapat menimbang secara otomatis berat kendaraan yang lewat di atasnya dan menetapkan batas-batas toleransi yang diijinkan.

4. Jembatan timbang portabel: Timbangan yang satu ini dapat dibawa ke mana-mana. Biasanya berupa timbangan yang menimbang berat roda secara satu persatu atau pun secara keseluruhan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *