Karate merupakan seni bela diri yang berasal dari China, masuk dalam ranah bela diri tinju. Seni bela diri ini diciptakan oleh seorang guru Budha yang bernama Darma. Bela diri ini muncul ketika beliau sedang melakukan pertapaan di gunung Sung yang berlokasi di Provinsi Henan tepatnya di Biara Shorinji. Pada abad ke -19 merupakan tahun kelahiran Karate dan dinobatkan sebagai seni bela diri, dikembangkan oleh seorang prajurit samurai Jepang yaitu Matsuro Shukon. Perlu diketahui seni bela diri karate bisa berkembang pesat karena pengaruh hubungan perdagangan antara Okinawa dengan pulau-pulau tetangga, salah satu pulau tetangga itu adalah Cina. Sehingga antara kedua negara mendapatkan pengaruh pertukaran budaya yang kuat.
Menurut Japan Karatedo Federation atau disingkat (JKF) dan World Karatedo Federation (WKF) bahwa aliran karate ada 4 gaya utama yaitu Shotokan, Goju-Ryu, Shito-Ryu, Wado-Ryu. Keempat aliran itu telah diakui oleh JKF dan WKF. Akan tetapi ada beberapa aliran lain yang digunakan dalam beberapa perguruan latihan karate antara lain Kyokushin, Shorin-Ryu, dan Uechi-Ryu. Melinik sejarah panjang terbentuknya seni bela diri Karate, karate masuk ke Indonesia diperkirakan pada tahun 1970-an. Masuknya seni bela diri karate di Indonesia bukan dipengaruhi oleh tentara Jepang yang pernah menduduki Indonesia. Melainkan dibawa oleh mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang sebelumnya mengeyam pendidikan di Jepang dan kembali ke Tanah air. Perkembangan karate di Indonesia termasuk pesat dan tergolong diminati oleh masyarakat Indonesia. Badan resmi organisasi karate di Indonesia diberi nama Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI).
Selain beberapa aliran gaya seni bela diri yang telah ditetapkan sebagai aliran resmi, pakaian seni bela diri karate juga telah di standarkan. Pakaian karate dikenal dengan istilah “DOGI“, pakaian ini desainnya mirip kimono sesuai dengan asal bela diri ini yaitu Jepang. Warna dasar putih dilengkapi dengan sabuk atau ikat pinggang (Obi) yang memiliki berbagai warna sesuai berdasarkan tingkat penguasaan ilmu bela diri. Pemesanan pakaian karate dapat dilakukan di berbagai wilayah Indonesia terutama di konveksi-konveksi yang sudah berpengalaman dengan pembuatan baju Dogi, salah satunya di Optimus Konveksi.
Pemilihan bahan untuk Dogi pun tidak boleh sembarangan. Bahan harus menyerap keringat, halus dan kaku sehingga nyaman digunakan ketika latihan. Perlu diketahui juga, sabuk karate pun memiliki lebar yang telah distandarkan yaitu 1,5 inci dan panjang sekitar 100 inci atau 2,56 m. Jadi untuk pembuatan pakaian karate perlu dikerjakan oleh konveksi yang telah ahli dibidangnya. Warna-warna sabuk atau obi ada 7 warna dimulai dari warna penguasaan ilmu bela diri paling dasar yaitu putih, kuning, oranye, hijau, biru, coklat dan hitam. Warna hitam merupakan tingkatan paling tinggi dan itu masih dibagi menjadi beberapa tingkatan lagi. Penggunaan obi selain sebagai pembeda antara pemula dengan senior/asisten/pelatih/mahaguru, juga digunakan sebagai salah satu motivasi untuk selalu berlatih keras dan menekuni seni bela diri ini.